Kemerdekaan
Tak terasa 68 tahun sudah Indonesia tercinta merdeka. Bebas dari penjajahan negara asing yang ingin memeras bangsa ini. Tidak mudah mencapai kemerdekaan saat itu. Saat itu Indonesia dengan senjata yang masih sangat sederhana melawan penjajah yang bersenjata lengkap nan modern.Namun, karena rasa persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia serta dengan restu Tuhan Indonesia mampu merdeka.




Para pahlawan dan segenap bangsa Indonesia pada saat itu berjuang sampai titik darah penghabisan. Harta, keluarga, nyawa dan segala yang mereka miliki dikorbankan untuk memerdekakan bangsa ini. Itu hanyalah baru permulaan. Gencatan senjata dari berbagai musuh kembali menyerang Indonesia yang walaupun Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan. Semua itu digunakan untuk memecah belah bangsa Indonesia. Jika kita bersatu bangsa ini akan menjadi bangsa yang tak mudah untuk dikalahkan namun jika sebaliknya, jika kita tercerai berai hanya karena hasutan dari musuh mustahil kita merdeka sampai saat ini.

Bahkan lebih buruk lagi kita mungkin merdeka dengan cara belaskasihan dari musuh. Bukankah itu sangat memalukan merdeka dengan belaskasihan dari musuh. Dengan diberikannya kita kemerdekaan dari hasil belas kasihan sama saja kita tetap berada di bawah kekangan bangsa itu. Banggalah kita menjadi bangsa yang merdeka pertama kali setelah selesainya perang dunia II.

Banyak perubahan yang terjadi di Indonesia selama 68 tahun merdeka. Namun ada beberapa yang tidak berubahan selama 68 tahun dan mungkin bertambah parah.

1. Korupsi 
 68 tahun silam korupsi tak menjamur seperti sekarang. Dahulu, moral manusia Indonesia sangat baik dan takut pada hukum karena hukum pada saat itu sangat ketat dan juga para aparat keamanannya tak mudah tergiur oleh uang. Namun, kini sangat bertolak belakang dengan dahulu. Orang yang korupsi bermilyar-milayar bahkan triliyunan masih bisa berjalan-jalan keluar negeri tanpa rasa takut. Bahkan sekarang Indonesia menjadi negara terkorup di Asia Tenggara.Sungguh prestasi yang sangat buruk.
 Masyarakat diperintahkan untuk membayar pajak tepat waktu. Namun setelah dibayarkan pajak tersebut malah dikorupsikan. Dengan kekayaan negara seperti ini kita harusnya tak membayar pajak lagi.

 mavia pajak Indonesia

2.Hutang Luar Negeri
 Tahun ketahun berlalu dengan tumbuhnya bangsa Indonesia. Ini semakin sejalan dengan bertambahanya hutang Indonesia di luar negeri tepatnya di Bank Dunia (IMF).
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:

  • Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
  • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
  • Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
  • Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
  • Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
  • Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
  • Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
  • Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
  • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
  • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
  • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
  • Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
  • Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
  • April 2013: Rp 2.023,72 triliun (24%)
Bisa kita lihat teman-teman, betapa prihatinnya kita sebagai salah satu bangsa yang kaya akan sumber daya alam mengutang sebanyak itu. Kemudian hutang tersebut dikorupsikan lagi. Aduh, bagaimana ini?. Soekarno seorang proklamator yang TIDAK GILA KEKUASAAN menyatakan "lebih baik membangun dengan uang sendiri dari pada harus meminjam". Seandainya kita bisa melakukan amanah dari proklamator kita tersebut pastinya hutang negara ini tidak sampai begitu banyak. Sungguh miris.
3.Kebodohan
Kebodohan identik dengan kata kemiskinan. Jika bodoh sulit untuk hidup. Untuk menjadi seorang yang pandai maka diciptakanlah sekolah namun apakah sudah semua mampu bersekolah. Bagi mereka yang berduit pasti mampu menyekolahkan anaknya tapi bagi mereka yang tidak berduit pastilah sangat sulit. Ada anak yang pintar tidak mempunyai biaya sekolah, apakah negara melihat hal terebut?. Ada anak yang bodoh malah mampu bersekolah. Anak yang akan membuat pesawat dengan label "MADE IN INDONESIA" tidak mampu mengembangkan kemampuannya tapi anak yang akan "KORUPSI" mampu mengembangkan kemampuannya.

Anak yang bersekolah di kota pasti sudah mengenal teknologi,program percepatan dan barang-barang perlengkapan sekolah yang mahal. Disisi lain anak-anak yang bersekolah di daerah bagian paling timur Indonesia  yaitu Papua sangat berbeda. 
 siswa di Papua siswa                
                                                                                                                                                     di kota
Lihat perbedaannya sungguh berbeda. Dari segi penampilan saja sudah berbeda apalagi dari segi cara mengajar dan belajarnya. Di Papua mencapai sekolah harus dengan berjalan berpuluh-puluh kilometer dengan rintangan yang bukan main bahayanya sedangkan di kota sudah dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi. Dari segi fasilitas dan aksesibilitas anak kota memang menang tapi untuk segi semangat anak-anak Papua tiada duanya. Mereka rela mempertaruhkan nyawa demi menimba ilmu untuk masa depannya tak sedikitpun mereka menyiakan waktu belajar mereka untuk bolos tapi anak kota sangat bertolak belakang. Mereka yang telah diberikan fasilitas dan aksesibilitas yang sangat memadai malah menyia-nyiakan waktu sekolahnya dengan bolos ataupun terlambat masuk sekolah..

Wajib belajar 9 tahun gratis belajar selama 9 tahun itu hanya sebuah WACANA belaka. Tidak ada sekolah di Indonesia yang gratis kecuali sekolah tersebut milik seorang dermawan yang kaya raya. Pendidikan di Indonesia sangat mahal. Untuk membeli buku yang layak pakai saja diperlukan uang sedikitnya Rp 500.000 itupun hanya akan mendapatkan 3-4 buah buku. Untuk bersekolah saja harus ada baju khususnya yang harus dibeli oleh setiap siswa yang bersekolah. Kemudian SPP orang tua diberatkan dengan pembayaran SPP yang tinggi. Gedung-gedung sekolah banyak yang sudah tidak layak pakai. Sistem peniliaian lebih mementingkan teori ketimbang praktek. 

Wajib belajar 9 tahun dari SD-SMP setelah tamat SMP apakah bisa seorang anak mendapatkan pekerjaan yang layak? Jawabannya "TIDAK". SMP kemudian melanjutkan ke SMA/SMK. Melanjutkan kejenjang itu tidaklah gratis untuk masuk SMA saja paling tidak harus siap uang Rp  5.000.000 untuk biaya pendftaran saja belum biaya SPP yang sangat mahal. Bagi orang tuanya yang berduit uang itu bagaikan uang membeli permen namun bagi yang tidak berduit itu uang untuk hidup selama 1 tahun. 

Hey, pemerintah lihat sekali-sekali turun lapangan survei. Jangan hanya duduk manis di ruang kerjamu yang sejuk dan mewah. Pendidikan ini adalah akar segalanya. Bagaimana Indonesia mau maju dalam bidang pendidikan jika masih seperti ini. Tidak inginkah anda pemerintah membaca orang Indonesia berhasil menemukan pemecahan masalah yang tidak terpecahkan selama ini dari para ilmuwan. Di luar negeri saja pekerjaan sebagai guru dipandang sebagai pekerjaan yang bergengsi dan gaji mereka tidaklah sedikit. Anggaran pendidikan di negeri lain saja lebih dari ini dan memang benar-benar dibuktikkan bahwa anggaran tersebut tidak hanya wacana. 

Banyak orang-orang pandai dan berketrampilan yang tidak kalah dengan orang luar tapi kenapa mereka malah mengabdi tidak kepada negaranya sendiri. Pemerintah seharusnya benar-benar fokus jika ingin membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Menghasilkan banyak insan-insan cerdas dan berlandasan budi-pekerti luhur. Jangan plin-plan sekarang ambil cara untuk menyelesaikan masalah pendidikan belum beres masalah ini sudah memikirkan masalah yang lainnya. Nah, ini yang menyebabkan semua masalah tidak terselesaikan.

Perjalanan Indonesia tak tahu kapan akan berhenti, selagi masih bisa berjalan mari kita saling bergandengan tangan menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam negeri ini. Masalah tadi yang saya sebutkan hanya segelintir dari ratusan masalah yang ada di negri ini. Kita bisa menjadi bangsa yang hebat dan besar.

Hey, kawan se-bangsa mari kita isi waktu muda kita dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kita buat bangsa ini menjadi bangsa yang maju. Bersama kita pasti bisa kini tinggal kemauan masing-masing. Mari kita selesaikan PR-PR yang melanda negeri kita ini. Buat Indonesia bersinar lebih bersinar dari yang sebelumnya. Nyalakan api biru yang tersimpan dalam tiap jiwa bangsa ini. Kobarkan semangat untuk merubah bangsa ini menjadi lebih baik jauh lebih baik.Mari kita buat Indonesia merdeka sepenuhnya dengan cara menuntaskan masalah-masalah dalam negeri ini.



--SALAM MUDA--
--SALAM MERDEKA--

..WISMA..

2 Comments:

  1. Tylan said...
    tulisan ini lebih mirip pidato
    hehehe
  2. Unknown said...
    iya hehehe

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda